Pelatih Arsenal Mikel Arteta kecewa timnya kecolongan pada menit-menit akhir saat kalah 0-1 dari FC Porto pada leg pertama babak 16 besar Champions League, Kamis (22/2) dini hari WIB.
Bermain sebagai tim tamu di Estádio do Dragão, Arsenal kesulitan menemukan ritme permainan. Padahal tim asal London Utara tersebut mencetak 11 gol dan tanpa kebobolan dalam dua laga terakhir di Premier League.
Porto yang diasuh Sérgio Conceição, berhasil menunjukkan pertahanan solid di lini tengah. Serta tidak membiarkan tim tamu menunjukkan taringnya pada laga ini.
Setelah pertandingan terlihat akan berakhir imbang menuju leg kedua, Porto berhasil mencetak gol pada menit ke-90+4.
Wenderson Galeno mendapatkan ruang di luar kotak penalti setelah Arsenal gagal menguasai bola. Pemain sayap asal Brasil tersebut lalu melepaskan tembakan dari jarak jauh yang gagal dihalau kiper Arsenal David Raya.
“Tentu saja kami sangat kecewa dengan cara kami menyerah di akhir pertandingan, dan tidak mengelola situasi dengan cukup baik, dan Anda akan mendapat hukuman di Champions League,” kata Arteta, dilansir dari situs resmi Arsenal.
“Jika Anda tidak bisa memenangkannya, Anda tidak akan kalah. Kami benar-benar mendominasi permainan, tapi kami kurang punya tujuan, terutama di babak pertama untuk lebih agresif, mematahkan lini depan, bermain menyerang, dan menghasilkan lebih banyak ancaman di lini belakang mereka.”
“Di babak kedua, ada banyak hal yang lebih baik, dan kami menciptakan banyak situasi tanpa benar-benar menciptakan banyak peluang, namun kami akan belajar darinya.
“Sekarang sudah jelas, ini sudah separuh waktu. Kalau mau ke perempat final harus mengalahkan lawan, itu jelas, dan itulah tujuan dan rencana bersama seluruh suporter kita untuk mewujudkannya.”
Baca juga: Thomas Tuchel Resmi Tinggalkan Bayern Munich pada Akhir Musim
Arsenal sendiri gagal melepaskan tembakan tepat sasaran sepanjang pertandingan. Peluang terbaik diraih melalui sundulan William Saliba dan Gabriel.
Meski tidak banyak memegang bola, Porto memiliki peluang lebih baik pada pertandingan ini.
Peluang emas tuan rumah didapatkan pada babak pertama, ketika tembakan Galeno dari jarak dekat membentur tiang gawang. Lalu bola muntah masih melebar.
Pada babak kedua pun Arsenal kembali menghadapi serangan dari tuan rumah. Untungnya tembakan Evanilson masih bisa diblok Declan Rice.
Arsenal juga sulit menemukan ritme pada laga ini karena pertandingan kerap terhenti saat terjadinya pelanggaran. Total terjadi 36 pelanggaran pada laga ini.
Menurut Opta, hanya 51,7 persen bola dimainkan pada laga ini, jumlah terkecil di babak ini.. Jauh dari 66,9 persen pada babak 16 besar lainnya antara Lazio melawan Bayern Munich.
“Itulah konteks permainannya, kami tahu, kami bersiap (untuk itu pertandingan ini),” lanjut Arteta.
“Itu adalah sesuatu yang harus diatur oleh wasit; kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dan kami harus menanganinya dan memainkan permainan kami.”
“Kami sangat terbiasa bermain melawan pertahanan, seperti yang saya katakan terutama di babak pertama, kami memiliki hal-hal tertentu. Kami akan belajar darinya dan menjadi lebih baik di pertandingan berikutnya.”
Pada laga selanjutnya, Arsenal akan menjamu Newcastle United pada Minggu (25/2) dini hari WIB.
Leg kedua akan digelar pada 13 Maret mendatang di Emirates Stadium.